Seperti Seharusnya

Mata terasa begitu berat bagiku, saat kucoba memejamkan mata dalam gelapnya malam. Walau waktu masih menunjukkan pukul 8 malam, namun semua terasa begitu melelahkan.
Akhirnya, kubaringkan tubuh ini di tempat tidur tanpa berfikir bahwa ini belum saatnya untuk tidur.
Namun lagi-lagi aku tak peduli, yg penting adalah aku ingin istirahat secepat mungkin.

Aku kini sudah berbaring disini, memejamkan mata dan sudah mulai bermimpi.
Hingga gigitan-gigitan nyamuk membangunkanku pada jam tengah malam.

Terbangunlah aku dari tidur ini Dan aku menyadari ternyata aku baru saja memimpikan sebuah kejadian yg sebelumnya tak ku bayangkan.
Mendengar suaranya, berbicara padanya, oohh.. ku pikir ini sebuah kejadian bahagia yg seharusnya sangat berharga.
Namun ternyata, ini semua hanyalah mimpi belaka.

Dan lagi-lagi aku harus bertanya tanpa tau siapa yg bisa menjawabnya.
Mengapa? Aku hanya bergurau sekali bahwa sedih rasanya, jika saat terakhirku harus berakhir tanpanya.

Tak pernah berfikir untuk memimpikannya, bahkan memikirkannya pun ketika aku ingat saja. Tapi mengapa malam ini aku diberi mimpi tentangnya???

No no no, aku tak boleh mengharapkannya.
Ia milik orang, dan ia memang tak pantas diharapkan.

Aku harus mengejar mimpi, jangan memikirkannya dahulu.

Ingat lagi bahwa status pada kenyataan, itulah yg seharusnya memang terjadi. Ingat, hanya sebatas itu.

Dear MBP i dont know why,??
Mungkin kita memang takkan lagi bertemu dalam satu lingkup kehidupan yg sama. Namun ku yakin, bertemu denganmu tanpa sengaja adalah hal yg wajar terjadi. Karena tak seutuhnya aku pergi.

Dear MBP you just be my beloved, not more.
Pintaku hanya satu padamu, jangam lupakan aku.
Sebenarnya aku hanya ingin menjadi teman bukan seperti seharusnya.
Namun keadaan slalu membuat aku berfikir untuk tak begitu, dan pergi.
Maafkan aku yg harus meninggalkanmu dan sekian anak-anakmu. Ku titip mereka dengan baik. Buat mereka jauh lebih berkembang (kuharap).

Jangan kecewakan aku, dan mereka yg telah lebih dulu membangun semuanya.

Ku tau kau mampu. Kini, dalam benak tak lagi ku berharap engkau bisa jadi milikku. Aku hanya berharap, kita kan slalu mendoakan satu sama lain.

I love you like the way i do.
Aku perduli padamu yg layaknya aku peduli. Karena aku ingin semua seperti seharusnya.

Dear MBP 😂

Comments

Popular posts from this blog

"Farewell Party" Judulnya

Hey, It's me

Siklus