Posts

Showing posts from April, 2020

Merindu Dia #lagi

Menjelang fajar kali ini, di ramadhan hari ke2 dan sahur pertama untukku. Seperti pada umumnya, terbangun untuk kemudian makan sebelum imsak.  Menunggu subuh, ku pejamkan sedikit mata ini. Berharap tak tertidur lelap, karena pasti akan susah untuk kembali bangun. Saat-saat singkat yang indah. Mungkin bisa dibilang begitu. Kala itu, aku berada disebuah keramaian. Baru saja menyelesaikan santapan. Bersama dia dan seorang temannya yang juga aku tau, seorang penyanyi yg biasa tampil di salah satu cafe di tempat tersimpan sebuah kenangan. Kami bertiga baru saja selesai makan, entah apa yg kami santap, tapi kali itu kami berada di tempat makan. Jelas sekali, tiba-tiba ia beranjak dari kursi entah ingin kemana, aku lupa. Tak lama ia kembali, lalu temannya berkata 'itu enak kayaknya,...' basa-basi menunjuk makanan lain. Dan kami pun berbincang mengenai beragam makanan yg ada disitu. Tanpa disangka, tangannya tiba-tiba menggenggam tanganku, sambil berbincang sesekali aku menyentuh wajah

Merindu Dia (yang tak ku tau siapa)

Aku duduk disebuah tempat dengan arisitektur yang indah. Banyak buku sebgai salah satu hiasannya. Salah seorang pengurus tempat itu sedang membereskan bukunya.  Ditengah obrolan, seseorang datang lalu duduk disamping seorang teman. Aku melihatnya, betapa senang dan girangnya aku kala itu. Manusia diujung pulau dari seberang sana.  Aku berteriak heboh menyapanya, dia balas dengan tersenyum simpul. Dia mendekat, dan aku bilang ingin sekali memeluknya. Aku tetap duduk, dia berdiri dihadapanku Aku melingkarkan lengan di perutnya, memeluknya erat tak mau lepas. Aku merindukannya sangat dan sangat.  Banyak manusia manusia berlalu lalang, satu persatu meledek seolah dunia milik kami. Tak peduli, aku tetap memeluknya. Kemudian dia bertemu salah seorang muridnya, berbicara ke sebuah ruangan bersama beberapa orang yg lain.  Aku masuk dan mencoba duduk disebelah muridnya. Tapi sang murid malah memberi ku tempat di antara dia dan si murid. Aku duduk tepat disebelahnya.  Saat yg lain asik bicara, t

Sadar

Entah sudah berapa purnama Mata mengantuk, namun selalu saja tak mau terpejam  Ia menolak mimpi yang membahagiakan Katanya, ia lelah jika hanya dibuatkan kenangan semu Karena esoknya ia harus terbangun  Dan menatap langit diluar sana Sampai akhirnya ia ingin terjaga saja sepanjang malam Karena malam selalu memaksanya menyadari, bahwa hidup sedang tak baik-baik saja Zlf.an 17.04.2020||00.33

Tentang Rindu yang Tak Menuai Temu

Ini cerita tentang kekasih yang merindu Rindu akan lebih terasa bahagia jika dirasakan oleh keduanya Tapi bagaimana jika rindu hanya bisa diungkapkan oleh salah satunya saja? Kini, hari tak lagi sama Kisah yang sedang ditulis tiba-tiba terputus ditengah jalan Bukan pengkhianatan bukan juga karena keinginan Tapi karena pasangannya harus meninggalkan semesta Tak ada lagi kalimat mesra, yang terdengar tentang betapa mereka saling mencinta di dunia Tak ada lagi sentuhan lembut sebagai tanda saling menjaga Semuanya kini hanya sebatas kenangan Tertulis rapi di lembar yang tak sanggup diselesaikan Karena terlalu sakit untuk dikenang sebagai kesedihan  Semua berputar saat hari pertambahan usia kekasihnya Sang perindu pun bersedih teringat kenangan mereka Kesedihannya terpancar dari kata yang ia ungkapkan Tentang betapa terpuruknya ia harus merelakan Lagi-lagi gelap menjadi menjadi teman terbaik untuk tenggelam Berenang diantara gugusan bintang Dan bersembunyi diangkasa yang hitam Di sela kesun