Pelan gak papa yang penting sampai
Membaca lalu Menulis dua hal itu yang dulu banyak aku lakukan. seolah sudah melekat pada diri, banyak manusia disekitar tak lagi heran melihatnya. sampai mereka memberiku julukan, zulfa si puitis. Entah sejak kapan, merangkai kata menjadi hal yang menyenangkan. menyusun setiap kata menjadi kalimat-kalimat yang memiliki makna. menyusun setiap kalimat menjadi pesan yang sebenarnya tak mampu ku sampaikan pada objeknya. namun lucunya, saat aku menulis aku kadang tak menyebutkan dengan spesifik sang objek yang menjadi insirasinya. Sampai pada suatu hari, aku membaca kembali tulisan-tulisanku. Seketika aku terdiam, dan bertanya-tanya. "tunggu, ini ditulis buat siapa ya? kapan ngerasain perasaan ini?" aneh rasanya, tulisan yang asalnya dari perasaan sendiri saja bisa terlupa. Namun itulah ajaibnya kata-kata, ia mampu menyembuhkan luka tanpa sisa. Buatku, menulis bukan hanya sekedar hobby yang aku suka. tapi juga obat yang tak ada duanya. saat rasa tak mampu aku ucapkan dengan lisa