Lepaskan

Entah sudah berapa purnama kulewati. Aku tahan dengan sepenuh hati, aku banggakan dirimu di depan teman yg lain.
Aku sebut namamu didepan yg lain, ku tunjukkan pada yg lain bahwa kau lah satu-satunya.

Entah berapa tetes kesabaran yg telah ku jatuhkan. Hanya untuk membuat mu merasa bahwa aku masih disini.

Lama kita jalani semua ini, aku mengajarkanmu artinya bertahan. Kurasa kau bisa hingga akhirnya berjalan selama itu.
Ternyata aku salah. 😦

Kau tak lebih dari seorg manusia yg hanya bisa berkata "YA" tanpa mengerti apa maknanya.

Beribu langkah ku tempuh, sekian banyak rintangan yg menghadang, aku tetap bertahan. Bahkan sampai akhirnya kau berkata, bahwa kau mencoba berpaling dari jalan ini.

Tak ada kecewa besar yg kurasa, hanya sedikit pertanyaan bahwa semua ini terserah padamu, terserah apa maumu.

Memang tak ada yg merestui semua ini. Dan beginilah jadinya..

Ketika hati telah lelah, ketika jiwa telah merasa benar-benar letih. Ingin rasanya aku berteriak dengan sekuat tenaga. Namun apa daya, aku hanya bisa berdiam dan merenungi semua ini. Bahwa benar, yg tak direstui semuanya akan berakhir dgn tak baik pula. 😦
Maaf 😢

Satu hal yang kini ku rasa harus ku lakukan. Bahwa aku, dengan berat hati harus melepasmu.
Melepaskan yg selama ini aku pertahankan dengan niat baik.
Semuanya hancur hanya karena nafsumu yg tak bisa kau jaga. Pikiran kotor yg tak bisa kau hapus.

Maaf. Maaf. Maaf. Ku rasa ini saat yg tepat.
Melepas, dan membiarkan kau hidup sendiri dengan khayalmu. 😌

Comments

Popular posts from this blog

"Farewell Party" Judulnya

Hey, It's me

Siklus