Merindu Dia (yang tak ku tau siapa)

Aku duduk disebuah tempat dengan arisitektur yang indah.
Banyak buku sebgai salah satu hiasannya.
Salah seorang pengurus tempat itu sedang membereskan bukunya. 
Ditengah obrolan, seseorang datang lalu duduk disamping seorang teman.
Aku melihatnya, betapa senang dan girangnya aku kala itu.
Manusia diujung pulau dari seberang sana. 
Aku berteriak heboh menyapanya, dia balas dengan tersenyum simpul.
Dia mendekat, dan aku bilang ingin sekali memeluknya.
Aku tetap duduk, dia berdiri dihadapanku
Aku melingkarkan lengan di perutnya, memeluknya erat tak mau lepas.
Aku merindukannya sangat dan sangat. 
Banyak manusia manusia berlalu lalang, satu persatu meledek seolah dunia milik kami.
Tak peduli, aku tetap memeluknya.
Kemudian dia bertemu salah seorang muridnya, berbicara ke sebuah ruangan bersama beberapa orang yg lain. 
Aku masuk dan mencoba duduk disebelah muridnya.
Tapi sang murid malah memberi ku tempat di antara dia dan si murid.
Aku duduk tepat disebelahnya. 
Saat yg lain asik bicara, tetiba dia menggenggam tanganku. 
Seolah benar-benar tak ingin jauh.
Sedetik kemudian, genggamannya berubah, setiap jari menggenggam sela sela lainnya. Mempererat pegangan, seolah benar-benar tak ingin pisah. Sampai tatapan seseorang menyadarkan kami. 
Genggaman tangan terlepas, dan kami tersenyum.
Waktu menyadarkanku, seolah tak ingin membuka mata. Aku sadar ini hanya mimpi, tapi aku terlalu rindu. Dan terlalu bahagia bertemu kamu.
Tak ada rasa apapun, aku hanya rindu. Sangat rindu. 

15.03.2020||09.08

Comments

Popular posts from this blog

"Farewell Party" Judulnya

Hey, It's me

Siklus