Merindu Dia #lagi

Menjelang fajar kali ini, di ramadhan hari ke2 dan sahur pertama untukku.
Seperti pada umumnya, terbangun untuk kemudian makan sebelum imsak. 
Menunggu subuh, ku pejamkan sedikit mata ini.
Berharap tak tertidur lelap, karena pasti akan susah untuk kembali bangun.
Saat-saat singkat yang indah. Mungkin bisa dibilang begitu.

Kala itu, aku berada disebuah keramaian. Baru saja menyelesaikan santapan. Bersama dia dan seorang temannya yang juga aku tau, seorang penyanyi yg biasa tampil di salah satu cafe di tempat tersimpan sebuah kenangan.
Kami bertiga baru saja selesai makan, entah apa yg kami santap, tapi kali itu kami berada di tempat makan.
Jelas sekali, tiba-tiba ia beranjak dari kursi entah ingin kemana, aku lupa.
Tak lama ia kembali, lalu temannya berkata 'itu enak kayaknya,...' basa-basi menunjuk makanan lain. Dan kami pun berbincang mengenai beragam makanan yg ada disitu.

Tanpa disangka, tangannya tiba-tiba menggenggam tanganku, sambil berbincang sesekali aku menyentuh wajahnya, karena merasa dia terlihat lebih gemuk dari biasanya.
Sang teman yg bersama kami melihat dengan pandangan penuh tanya, tiba-tiba melontarkan satu pertanyaan yg tak sanggup kami jawab.
"kalian pacaran ya?" kami langsung saling tatap, lalu tersenyum simpul. Ia tak menjawab, akupun juga tidak.

Lalu kulihat di meja-meja lain, ada beberapa orang yg ku kenal, lebih tepatnya adik-adik kelasku ketika di sekolah dulu.
Beberapa meja terisi oleh mereka, kuhampiri satu per satu, dan terlontar juga dari mulut mereka. "kakak, kayaknya akrab sama dia, mau gak kalo sama dia?" aku tersenyum sambil berfikir. 
Lalu bergumam, "yaa.. Bukan gk mau ya, tapi kalo ada kesempatan. Eh ya maksudnya kan kita jauh" 

Satu dari sekian banyak hal yang pernah sedikit mengganggu, kami terlalu mesra jika dibilang teman. Tapi terlalu jauh jika harus menjalin hubungan. Aku sadar jarak, aku juga sadar dia memang ramah pada banyak manusia. Tak heran jika dia memang menyenangkan. Pikirku, jika diberi kesempatan. Mungkin akan kulakukan yg terbaik. Menyusun rencana hidup agar bisa mempermudah urusan. Tapi lagi-lagi, kami hanya saling tatap dan tersenyum. Entah apa artinya.

Doaku pada Tuhan, semoga kita bisa kembali dipertemukan. Setidaknya, untuk melepas kerinduan. Semoga juga ia disehatkan. Agar kelak apapun yg terjadi tak ada yg merasa menyesal pernah saling mengenal. 

Lalu aku terbangun, ternyata mimpi, lalu aku menatap hati. Ada apa sebenarnya ini. Apa aku salah? Atau lagi-lagi, ini hanya sebuah ilusi? Atau bahkan pertanda isi hati?
Tuhan, entah apa yg akan kau tetapkan. Tapi ku harap, engkau senantiasa memberikan yg terbaik. 

25.04.2020||05.17

Comments

Popular posts from this blog

"Farewell Party" Judulnya

Hey, It's me

Siklus