Tentang Diri yg Punya Kendali

Beberapa waktu belakangan ini sering liat Bung Fiersa bahas soal STOA.
Awalnya ngerasa asing sama istilah ini, tapi setelah googling ternyata Stoa = Stoikisme atau yg biasa orang kenal dengan stoic. 
Dimana ini merupakan sebuah aliran filsafat yang mengajarkan untuk hidup mengalir dengan alam. 
Dikutip dari salah satu artikel yang mejelaskan bahwa melalui ajaran filsafat stoa, seseorang diwajibkan untuk menerima kenyataan bahwa banyak hal-hal di luar sana yang akan membuat kita kecewa. Oleh sebab itu, stoisisme selalu mengajarkan kita untuk tidak menggantungkan kebahagian pada hal-hal yang berada di luar kontrol kita.

That's mean sama aja menerapkan prinsip lapang dada atau dalam bahasa jawa orang biasa bilang, legowo.

Awalnya pasti sulit karena namanya manusia ya, pengennya sih selalu sesuai sama bayangannya.
Ternyata sadar gk sadar, sebelum Bung Fiersa bahas ini. Saya sendiri pelan pelan udah nerapin itu dalam beberapa hal.
Salah satunya soal berhubungan dengan manusia. 
Dimana kita bisa berusa memberikan yg terbaik buat orang lain, tapi kita gk bisa mengharapkan hasilnya dengan apa yg kita mau.

Karena memang terlalu banyak hal yg ada diluar kendali kita.
Kita cuma bisa mengendalikan apa yg menjadi batas kita untuk dikendalikan
Kalau batasnya itu milik orang lain ya jangan ikut campur 
Contohnya aja kayak perasaan. 
Oang lain punya hak mengatur perasaan mereka dan kita gk bisa ikut ngatur. Sama kayak perasaan yg kita punya, seutuhnya bener-bener milik kita dan gk ada yg bisa ikut ngatur.

So, kalau kamu dikecewakan dengan ekspektasi yg dibuat manusia. Kamu seharusnya punya kendali terhadap diri kamu untuk merespon seperti apa.
Kalo kamu merasa bahwa orang lain memberikan harapan palsu, artinya kamu belum bisa mengontrol diri kamu seutuhnya. 


zlf.an||07.05.2022||22.38

Comments

Popular posts from this blog

"Farewell Party" Judulnya

Hey, It's me

Siklus