Entahlah


enam tahun sudah aku menjalani kehidupan tanpanya.

Aku disini dan dia entah dimana.
dan enam tahun sudah aku berusaha untuk memalingkan perasaan ini darinya.
Berpaling iya namun hilang tidak.
susahnya memiliki tabiat setia itu. Ketika menemukan satu orang yang dirasa nyaman takkan bisa berpalinglah sang hati dari seseorang itu.
Entah bagaimana caranya, agar rasa ini bisa dengan mudah terlupa.
Mencoba mencari hati pada orang lain, tentu saja sudah sejak lama aku lakukan.
Menemukan pribadi-pribadi baru yang sempat mengisi hati, namun lagi-lagi mereka hanya penghias kanvas hidup.
Ketika aku mulai menjatuhkan hati pada seorang pencuri pandangan, hati kecil tetap terus berkata bahwa perasaan masa lalu mu masih melekat disini.
Ketika aku mulai jatuh hati pada sang pencuri pandangan, dia malah bukan orang yang tepat untuk mengisi hatiku.
Status?? tak lebih seperti kenyataan, perhatian?? hanya sebatas kenyataan.
Tak ada yang sesuai ekspektasi.
setelah sekian lama aku jatuh hati lagi, ternyata sekian lama pula lagi-lagi aku harus kembali memalingkan hati.
Tak ingin terus begini, ingin rasanya menaruh hati pada satu orang saja lalu menelusuri jalan lurus dengan hati yang sama.
Seseorang yang setia menanti selalu ada, namun dia tak bisa diharapkan. tak bisa dijadikan acuan.
Terhalang restu dan kemauan hati.
ingin rasanya berteriak sekencang mungkin, agar dunia tahu bahwa hati tak ingin terus merasakan jatuh di tempat yang salah.
Wahai Sang Pembolak-balik Hati. Jatuhkanlah hati ini pada hati yang tepat. Hati yang Engkau Ridhai.
Perjalanan masih panjang untuk meneruskan mimpi-mimpi yang belum terealisasikan. semoga Allah meRidhai segala urusan, Memudahkan segala halang rintang.
Kini aku hanya bisa berdoa dan berusaha.

YA MUQOLLIBAL QULUB, SABIT QULUBBANA 'ALA DINNIK.

Comments

Popular posts from this blog

"Farewell Party" Judulnya

Hey, It's me

Siklus