Ternyata Harinya Datang Juga

Waktu yang ditunggu akhirnya sampai juga.
Setelah lebih dari satu tahun terlewat, dua manusia yang tak pernah saling bersapa dipertemukan pada waktu yang tak disangka. Di suatu tempat yang juga tak pernah direncanakan.

Siang itu, sebuah mobil jenis double cabin memasuki area parkir sebuah Cafe.
"hayoo siapa itu?" ucap seorang teman yang juga seorang barista di tempat itu.
Tanpa pikir panjang, pikiran ini bisa langsung tertuju ke seseorang.
Dia turun lalu menuju ke arah pintu masuk.

Ekpresinya gak bisa kelihatan waktu itu, karena dia pakai masker.
Aku yang udah liat dia dengan jelas dari ruangan dalam langsung bingung harus kayak gimana.
Tiba-tiba ada rasa takut yang entah apa. Dan entah punya keberanian darimana, aku ngerasa harus bisa bersikap santai. Walau mungkin akhir cerita kita yang lalu buat gak bikin santai selama setahun ini.

Banyak banget rasanya yang pengen disampein, banyak banget pertanyaan yang pengen dilontarkan.
Tapi semuanya ketahan dengan pikiran "jangan sampe ngerusak suasana"
Yeps, for the first time after we break up.
Suasananya emang udah canggung, sama-sama aneh dan salah tingkah.
Bahkan punya pemikiran dan ketakutan masing-masing. 
Jadi, jangan sampe suasananya malah rusak cuma karena pertanyaan-pertanyaan aneh.

Siang itu juga jadi saksi, bahwa apa yang sudah terjadi gak jadi alasan kita untuk gak saling tegor.
Basa-basi tanya kabar, bahkan cerita perkembangan kehidupan.
Obrolan kita ngalir gitu aja. Walaupun sikapnya sama-sama aneh, hahaha
Tapi akhirnya seru.
Kesan dipertemuan pertama emang harus baik, biar gak ada perasaan gak enak setelahnya.

Kita sama-sama awkward siang itu, sama-sama aneh dan bingung mau bersikap gimana.
Jadi obrolannya banyak ketawa aja, karena sama-sama gak nyangka ketemu.
"untung hari ini pas ketemu kamunya, aku pake celana panjang ya" katanya, yang langsung sadar maksudnya apa.
"kamu benci banget pasti" kata dia lagi, aku cuma balas senyum, karena pada akhirnya kamu berhasil juga ngewujudin keinginan itu.

Kita berhasil ngobrol lebih dari setengah jam.
dan di siang itu, hal yang akhirnya disadari adalah,
Ternyata bukan sosok pasangan yang hilang, tapi sosok teman cerita, sosok teman berbagi, sosok teman tukar pikiran dan sharing.
hal-hal itu yang sulit kita temuin di orang lain. Karena gak semua orang cocok dalam hal itu.

Pertemuan siang itu ditutup dengan kita yang harus sama-sama kembali ke aktifitas masing-masing.
setelahnya, rasa penasaran terjawab.
kalau kata Tulus di lagunya yang Interaksi
"Mana aku tau datang hari ini, Hari dimana ku melihat dia" 
but, finally happy akhirnya bisa saling tegor dan gk mendem apa-apa lagi

07.11.2022

Kelanjutan dari rasa happy hari itu adalah, acceptence
Penerimaan, dimana ternyata banyak hal yang belum kita terima setelah semua ini berlalu.
Terima bahwa, we are not us anymore
dari percakapan yang terjadi, ada beberapa hal yang mungkin berubah
Cara bicaranya, pemilihan kata dalam pembicaraan
dan sudut pandang terhadap pembahasan yg lagi kita obrolin.

tapi ternyata, hal-hal itu gak bisa jamin seseorang berubah dari sifatnya
itu hanya sebagian kecil dalam diri seseorang yang berubah jadi lebih positif
sisanya, memang habbit gak bisa diubah. sudah mendarah daging

Sisa interaksi beberapa waktu itu membuat saya belajar lebih
lebih gak punya ekspektasi terhadap sesuatu
jauh lebih tenang menghadapi sesuatu
dan jauh lebih respect

Karena pada dasarnya, sudut pandang bisa aja berubah
cara bicara bisa ikut berubah
tapi ada banyak hal yang gak akan pernah berubah dari seseorang
dan itu bukan bagian kita untuk bisa ikut campur

Endingnya, interaksi itu cuma ibarat ngebuat diri ini lega
ngerasain rasanya menerima kenyataan yang pahit dan benar-benar melepas yang memang bukan buat kita.
Kita cuma kayak lagi ditunjukin,
"ini nih yang lo tunggu kan, gini rasanya, itu yg terjadi. jadi udah ya"
yaps, kita cuma disuruh berkaca kalo kita juga emang bukan manusia sempurna

27.01.2023

Comments

Popular posts from this blog

"Farewell Party" Judulnya

Hey, It's me

Siklus